Title: BAILOCH
Cast: Edrick || Sarah a.k.a aku || and other support cast
Genre: Mistery, romance, school life
Enjoy!!
....
Sejauh ini aku tidak melihat satupun polisi menemuiku. Mataku terus beredar mengelilingi setiap sudut sekolah dan memastikan tidak ada seorang pun yang tahu bahwa aku adalah buronan polisi. Sekolah sudah mulai sepi, sebaiknya aku segera pulang sekarang. Di depan pintu gerbang barulah aku melihat sebuah mobil polisi. Mr Rudolf ada disana dan sedang berbicara dengan seorang polisi, aku tahu mereka sedang menungguku. Aku tidak takut, aku hanya merasa cemas dan khawatir dengan nasib yang akan menimpaku. Apakah aku akan dipenjara? Sudahlah, lebih baik aku tetap berpikir positif.
Aku sudah semakin dekat dengan gerbang, Mr Rudolf menyadari kedatanganku dan menghampiriku. Tapi tiba-tiba ada seseorang yang menarik tanganku dan membawaku berlari. Aku bingung, aku berusaha mengimbangi laju larinya, tapi tidak bisa, aku hanya terseret-seret dibelakangnya. Tanganku masih di genggamnya dengan erat dan kami terus berlari. Aku tidak tahu apa yang terjadi, kenapa orang ini membawaku pergi? Aku melihat ke belakang dan Mr Rudolf masih mengejarku. Tapi kulihat dia semakin jauh lalu polisi menyusulnya dan mengejar kami. Edrick, aku tahu ini pasti dia. Kenapa dia membawaku kabur? Akan dia bawa kemana aku? Aku tidak tahu kemana arah tujuannya. Cukup, aku mulai letih berlari. Aku berusaha berteriak tapi dia tidak mendengarku. Akhirnya aku menghentikan kakiku dan menghempaskan tangannya.
“Apa yang kau lakukan? Kenapa kau membawaku pergi?”
Dia tidak menjawabku dan menarik tanganku kembali. Tapi aku menolak, aku tidak ingin lari dari masalah dan aku harus pergi untuk menyelesaikan masalah papa. Oh, bukankah dia adalah pelakunya? Orang yang telah menyakiti papa. Dan aku tahu kenapa dia menyeretku pergi, tentu saja agar aku tidak melaporkannya pada polisi. Dia mengalihkan pandangannya ke belakangku, lalu menarik tanganku dengan kasar dan membawaku kembali berlari. Aku melihat dua orang polisi mengejar kami dan menembakkan peluru peringatan. Aku mulai cemas, ini akan menjadi masalah baru untukku. Dan orang ini selalu membawaku kedalam masalah.
Aku berteriak meminta bantuan polisi. Bahkan jika polisi itu menembak orang ini aku tidak peduli. Aku hanya ingin berhenti berlari karena kakiku sudah sangat lelah. Kami terus berlari dan berlari, sehingga polisi tidak berhasil mengejar kami. Dia membawaku ke sebuah gedung tua yang kosong. Sepertinya gedung ini bekas sebuah rumah susun yang lama ditinggalkan penghuninya. Beberapa bagian gedung ini terlihat menghitam, mungkin pernah ada kebakaran disini. Aku heran kenapa kawasan ini begitu sepi dan gedung ini tetap dibiarkan berdiri dan membangkai di kota ini. Kami menaiki anak tangga yang jumlahnya tak terkira sampai kami berada di atap gedung. Sungguh, aku lelah sekali, kakiku pegal, aku terengah-engah berusaha menghirup oksigen sebanyak mungkin, dan tanganku merah karena dia menggenggamku kuat sekali, ini sakit.
“Kenapa...kau... membawaku kabur...? Apa.. kau..takut...aku melaporkanmu..pada polisi?”
Lagi-lagi dia tidak menjawabku dan malah pergi ke sisi atap dan duduk disana. Sial sekali, orang ini benar-benar. Dia membelakangiku, ini kesempatanku untuk kabur.
“Jangan pergi !”
Tidak, ternyata dia tahu. Apa yang dia inginkan sebenarnya? Orang ini sangat arogan dan berlagak sok misterius. Aku benci sekali. Dia berdiri dan memutar tubuhnya, menatapku. Di belakangnya aku melihat matahari akan terbenam. Cahaya yang terpancar sangat terang sekali, menyilaukan mataku. Aku hanya heran, tiba-tiba Edrick terlihat mengagumkan dengan efek sinar matahari seolah-olah dia adalah malaikat bersayap emas. Sosoknya menjadi sangat mempesona. Dengan rambut berponinya yang menari tertiup angin, dan kacamata yang membingkai mata birunya terlihat lain kali ini. Melihat orang itu berjalan menghampiriku tiba-tiba aku merasa canggung. Ketika Edrick berada didepanku, cahaya matahari sudah terbenam dan langit mulai gelap. Lelaki itu membuka kacamata dan memejamkan matanya. Saat matanya kembali terbuka, dia telah menjadi makhluk mengerikan lagi. Kali ini aku menyaksikannya. Saat aku menyadari bahwa aku menyukai lelaki ini, ternyata tidak setelah dia berubah menjadi seperti ini. Saat aku yakin padanya bahwa dia adalah orang yang baik, ternyata tidak setelah aku tahu bahwa dia adalah makhluk yang berbahaya. Saat aku begitu terpesona oleh mata birunya, ternyata tidak setelah aku melihat mata merahnya yang menyala. Ternyata tidak, aku sudah salah mengartikannya.
Kini aku mulai ketakutan, dalam kondisi yang gelap seperti ini bisa saja dia menerkamku seketika. Bisa saja dia melukaiku seperti yang dia lakukan kepada papa. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Tiba-tiba saja dia bicara padaku. Lagi-lagi perkataan yang tidak bisa aku mengerti.
“Aku manusia, tapi tidak sepertimu.”
“Katakan saja, siapa dirimu yang sebenarnya?”
Seperti biasa, dia menghindar. Pergi ke sisi atap dan duduk disana. Aku menghampirinya dan duduk disebelahnya. Saat aku melihat kebawah kepalaku mendadak pusing dan pandanganku kabur. Jangan lihat ke bawah lagi, jangan lihat. Kali ini aku benar-benar duduk disampingnya dengan jarak yang tidak berarti. Kemarin, saat kami berada di atap gedung rumah sakit dia juga melakukan hal ini. Sekarang saat aku berada didekatnya aku baru melihat ada kesedihan diwajahnya yang tidak aku sadari sejak kemarin. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi padanya sehingga membuatnya menjadi seperti ini.
“Apa kau masih ingat saat Miss Ryn menjelaskan tentang materi genetik dan mutasi waktu itu?”
Aku mengangguk, tapi tidak mengerti dengan apa yang dia maksud.
“Mungkin seperti itu, apa yang mereka lakukan padaku.”
“Apa maksudmu?”
“Aku adalah mutan. “
Edrick memalingkan wajahnya. Kelihatannya dia begitu sedih. Aku masih bingung dengan perkataannya, apakah itu benar atau hanya lelucon saja.
“Kau..?”
“Iya, mungkin saja mereka melakukan mutasi buatan padaku. Dengan memotong atau menyisipkan sebagian DNAku. Mereka menyuntikan sesuatu padaku. Aku tidak tahu apa itu. Mungkin suatu zat kimia atau zat radioaktif.”
“Apakah hal seperti itu bisa terjadi pada manusia? Aku tidak begitu yakin.”
“Entahlah. Mungkin mereka melakukannya seperti mereka membuat semangka tanpa biji.
Bukankah itu lucu?”
“Mereka siapa?”
”James William Garland, Rudolf Stolzman, dan Alex Marvin.”
Aku benar-benar terkejut. Dua nama yang dia sebut adalah orang yang aku kenal, mungkinkah salah satu nama itu adalah pamanku? Siapa lagi Alex Marvin di dunia ini yang aku kenal selain pamanku sendiri?
“Apa? Apa kau tadi bilang Alex Marvin?”
Dia tidak menjawab, hanya mengisyaratkan sesuatu bahwa itu artinya iya. Dan Mr Rudolf, dia juga terlibat?
“Sebenarnya siapa mereka dan apa yang mereka lakukan padamu?”
Lelaki disampingku ini mulai menceritakan semuanya padaku. Sangat sulit untuk dimengerti, tapi ternyata ini memang terjadi.
* * *
Dulu, saat usianya baru menginjak delapan tahun, Edrick dibawa oleh ayahnya, James William Garland ke sebuah rumah besar tempat tinggal pamanku yang sekarang ditempati olehku dan papa. Di rumah itu, Edrick dibawa ke dalam sebuah basement yang merupakan tempat penelitian pamanku, James WG, dan Mr Rudolf. Mereka adalah ilmuan yang sangat terobsesi dengan makhluk-makhluk unik yang tercipta dari hasil mutasi. Biasanya mereka hanya menggunakan hewan-hewan tertentu seperti tikus, tupai, atau kelinci, namun hasilnya selalu gagal.
Suatu hari, pamanku mengusulkan sebuah ide untuk menciptakan makhluk seperti vampire. Dia ingin membuktikan bahwa vampire itu benar-benar ada. Mereka berpikir bahwa itu adalah hal yang hebat seandainya mereka berhasil menciptakan makhluk mutasi yang sempurna. Namun, mereka bertiga harus berani mengorbankan salah satu dari anak mereka untuk di uji. Dan Edrick adalah salah satunya. Ketika mereka mulai menyuntikan DNA dari kelawar yang telah direaksikan dengan zat kimia tertentu, mulailah terjadi sesuatu. Setelah beberapa saat, anak perempuan dari Mr Rudolf mulai mengalami kejang dan suhu tubuhnya meningkat sangat tinggi, akhirnya tidak lama anak itu meninggal. Dan Edrick masih tidak sadarkan diri selama beberapa jam. Sedangkan anak dari pamanku, tidak terjadi apa-apa. Ternyata pamanku tidak benar-benar menyuntikan cairan itu, lalu dia pergi dan melarikan diri dari kota ini.
Mr Rudolf sangat marah dan merasa terpukul atas kepergian anak semata wayangnya, lalu dia memutuskan untuk mengakhiri ide gila itu dan berhenti dari semua kegiatan yang berhubungan dengan penelitian. Sedangkan James WG, ayah Edrick merasa telah dikhianati oleh kedua rekannya. Selama satu bulan dia berusaha untuk membuat anaknya tersadar dan kembali seperti semula. Namun, Edrick tetap terpejam hingga James WG mengalami depresi berat dan meninggal. Tujuh hari kemudian Edrick tersadar, Mrs James awalnya sangat bahagia, namun begitu melihat Edrick telah berubah menjadi sosok yang mengerikan, dia begitu terkejut dan ketakutan. Tapi, Mrs James tetap menyayangi anaknya.
Edrick yang telah berubah menjadi makhluk mengerikan itu hampir membunuh ibu dan adik perempuannya sendiri. Dia menginginkan darah, selalu merasa haus akan darah. Tapi, dia berusaha melawan dirinya sendiri agar bisa mengendalikan naluri buasnya. Akhirnya, dia tetap meminum darah, darah apapun yang dia temui, namun bukan darah manusia. Karena setengah jiwa manusia yang ada dalam dirinya selalu sadar pada orang-orang yang dia cintai. Sehingga dia berjanji untuk tidak melukai siapapun.
Masih tbc...:')
Makasih yg udah mau baca sampe titik ini. Love u💋💓💜
Tidak ada komentar:
Posting Komentar