Selasa, 31 Januari 2017

B for 'Bweh Bweh'

Writing Project

A

TO

Z

F L A T F I C T I O N

###
   .

2

.

‘B’ For Bweh Bweh


By: Adhari

500 words


Ini baru satu.


Aku bilang akan menyelesaikan semuanya setiap hari dan menyibukkan diri dengan kegiatan yang berguna. Bukan hanya bergelung dan menenggelamkan wajahku di bantal empuk dengan bau khas yang membawa kerinduan. Ah, jangan mengeluh.

Menyibukan diri misalnya seperti ini, yang penting jangan membiarkan kepala kosong atau terisi hanya dengan lamunan. Atau berpura-pura sibuk mungkin –untuk menghindar dari suruhan orang tua. Ya, pada akhirnya ini bukan sebuah cerita. Apa? Tulisan tak berguna. Tidak, jangan berkata seolah tulisan tak berguna ini berasal dari seorang yang tidak berguna juga. Sudah cukup dengan hinaan terhadap diri sendiri.

Aku jadi teringat sesuatu. Suatu hari aku membuka akun facebook-ku dan membaca sebuah postingan temanku yang menulis bahwa dia sedang berada pada posisi yang sulit dan harus segera bangkit. BANGKIT ! Sampai kata ‘bangkit’ ditulisnya dengan huruf kapital. Scroll scroll scroll, aku menemukan lagi postingannya, lagi-lagi ada kata-kata ‘bangkit’ yang ditulisnya –bahkan sepertinya hari itu adalah hari dengan kata bangkit terbanyak yang pernah kubaca dari orang yang sama. Lalu, apa yang sekarang tengah dilakukannya? Mencari informasi lowongan kerja? Melanjutkan kegiatan sebagai ibu rumah tangga dengan satu anak? Atau menangis disudut kamar sambil terus bercerita tentang niatnya untuk bangkit?

Yah, siapa yang tahu. Akupun tak berhak mengomentari apa-apa yang telah menjadi pilihannya. Karena nyatanya aku tak pernah lebih baik dari siapapun. Daripada berceloteh dan berbicara dalam hati seakan menyumpahi mereka karena memilih langkah yang terlalu terburu-buru, lebih baik aku mengambil cermin dan memandangi wajahku disana seharian. Memangnya apa yang telah aku lakukan?

Jadi begitulah, terkadang kita terlalu sibuk mencari tahu, atau terlalu ingin tahu tentang kehidupan orang lain tanpa melihat hal apa yang telah kita lakukan selama ini. Apakah hari ini sudah lebih baik?

Oke, aku serius, ini tidak penting sama sekali.

Apa itu writing project?

Apa itu writing prompt challenge?

Atau blah blah bleh bleh lainnya, intinya tetap sama ;menantang kemampuan diri sendiri dalam menulis.

Konsistenkah? Tidak.

Aku benar-benar tidak tahu. Sekarang pikiranku sedang buntu, dan seharusnya aku membuat sebuah cerita. Jadi beginilah jika kita hanya ikut-ikut saja tanpa tahu apa yang sebenarnya kita cari, kita inginkan. Seharusnya ada maksud yang perlu disampaikan. Jadi apakah tak seorangpun mengerti?

Baiklah, tidak ada tokoh disini selain ‘aku’. Tidak ada tokoh antagonis maupun protagonis karena ini bukanlah fiksi -karangan cerita yang seharusnya aku buat. Iya, iya. Tidak ada fiksi, jadi kita harus berhenti berkhayal sampai aku menemukan ide cerita mainstream lainnya. Tunggu saja sampai saat itu tiba.

Jadi kalian sudah terlanjur membaca diaryku? Kalau begitu pergi sana! Ini bukan untuk kalian tertawakan –tunggu, sebenarnya memang tidak ada unsur komedi sama sekali. Tapi aku memang sengaja mempostingnya untuk mengelabui kalian. Aku sudah bilang, ‘kan. Silahkan pergi sebelum tulisan ini terlanjur berakhir. Atau kalian mau tetap disini, tak apa. Setidaknya temani aku satu malam saja, atau kalian bisa membuat diri kalian sedikit berguna untukku dengan memberiku ide apa yang harus aku tulis selanjutnya. Mengerti?

Anak pintar.

Untuk kata-kata terakhir haruskah ada sesuatu yang disampaikan, seperti sebuah kutipan dari tokoh-tokoh terkenal? Ah, tapi jatahku sudah habis. Maaf mungkin dilain cerita. See ya.

.
.
.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar